Cara Pengamanan pada Peralatan Jaringan
Cara Pengamanan pada Peralatan Jaringan
Tata cara pengamanan pada peralatan jaringan komputer yang digunakan oleh suatu instansi akan terbagi menjadi 2 yaitu :
- Pengamanan fisik pada peralatan jaringan
- Pengamanan logic / data pada peralatan jaringan
Berikut ini merupakan penjelasan masing-masing tatacara pengamanan pada peralatan jaringan komputer :
Fisik pada bagian ini diartikan sebagai situasi di mana seseorang dapat masuk ke dalam ruangan server / jaringan dan dapat mengakses piranti tersebut secara illegal. Untuk meminimalkan hal diatas diperlukan sebuah pedoman tatacara pengamanan fisik peralatan jaringan. Berikut contoh tatacara pengamanan fisik yang dapat diterapkan pada peralatan jaringan :
a. Identifikasi seluruh peralatan jaringan yang dipergunakan, meliputi server, switch, router, modem, dan client. Kemudian usahakan peralatan jaringan tersebut ditempatkan pada tempat yang aman sehingga tidak mudah diakses, contoh :
- Server diletakkan pada rak / almari server yang dikunci
- Switch, router, modem diletakkan pada tempat-tempat yang tidak mudah dijangkau
- Pengkabelan jaringan yang tertutup dan melalui jalur yang tidak mudah dijangkau / dilewati pengguna
b. Penggunaan CCTV untuk memantau ruang server selama 24 jam
c. Pemakaian UPS / Stavolt
2. Pengamanan logic pada peralatan jaringan
Serangan logic pada bagian ini dapat diartikan sebagai serangan pada data / aplikasi / sistem operasi maupun database. Untuk meminimalkan berbagai serangan logic pada jaringan komputer dapat dilakukan tatacara seagai berikut :
a. Pemasangan Firewall
b. Pemasangan dan update anti virus
c. Penggunaan aplikasi IDS (Intrusion Detection System)
d. Penggunaan aplikasi IPS (Intrusion Prevention System)
e. Pemberian password baik pada BIOS, System operasi, aplikasi, maupun data
f. Pembagian dan pembatasan hak akses sesuai dengan fungsi masing-masing user
g. Tidak melakukan instalasi aplikasi yang tidak jelas sumber dan kegunaannya
Hubungan pengamanan fisik dan logic adalah sangat erat dan kedua-duanya perlu dilakukan secara terus-menerus guna mewujudkan keamanan jaringan yang handal. Kadang serangan logic dapat dengan mudah dilakukan karena tidak adanya pengamanan fisik terhadap peralatan jaringan yang memadai. Kemudian serangan logic yang dibiarkan dapat menyebabkan kerusakan fisik secara permanen.
Tata cara pengamanan pada peralatan jaringan komputer yang digunakan oleh suatu instansi akan terbagi menjadi 2 yaitu :
- Pengamanan fisik pada peralatan jaringan
- Pengamanan logic / data pada peralatan jaringan
Berikut ini merupakan penjelasan masing-masing tatacara pengamanan pada peralatan jaringan komputer :
Fisik pada bagian ini diartikan sebagai situasi di mana seseorang dapat masuk ke dalam ruangan server / jaringan dan dapat mengakses piranti tersebut secara illegal. Untuk meminimalkan hal diatas diperlukan sebuah pedoman tatacara pengamanan fisik peralatan jaringan. Berikut contoh tatacara pengamanan fisik yang dapat diterapkan pada peralatan jaringan :
a. Identifikasi seluruh peralatan jaringan yang dipergunakan, meliputi server, switch, router, modem, dan client. Kemudian usahakan peralatan jaringan tersebut ditempatkan pada tempat yang aman sehingga tidak mudah diakses, contoh :
- Server diletakkan pada rak / almari server yang dikunci
- Switch, router, modem diletakkan pada tempat-tempat yang tidak mudah dijangkau
- Pengkabelan jaringan yang tertutup dan melalui jalur yang tidak mudah dijangkau / dilewati pengguna
b. Penggunaan CCTV untuk memantau ruang server selama 24 jam
c. Pemakaian UPS / Stavolt
2. Pengamanan logic pada peralatan jaringan
Serangan logic pada bagian ini dapat diartikan sebagai serangan pada data / aplikasi / sistem operasi maupun database. Untuk meminimalkan berbagai serangan logic pada jaringan komputer dapat dilakukan tatacara seagai berikut :
a. Pemasangan Firewall
b. Pemasangan dan update anti virus
c. Penggunaan aplikasi IDS (Intrusion Detection System)
d. Penggunaan aplikasi IPS (Intrusion Prevention System)
e. Pemberian password baik pada BIOS, System operasi, aplikasi, maupun data
f. Pembagian dan pembatasan hak akses sesuai dengan fungsi masing-masing user
g. Tidak melakukan instalasi aplikasi yang tidak jelas sumber dan kegunaannya
Hubungan pengamanan fisik dan logic adalah sangat erat dan kedua-duanya perlu dilakukan secara terus-menerus guna mewujudkan keamanan jaringan yang handal. Kadang serangan logic dapat dengan mudah dilakukan karena tidak adanya pengamanan fisik terhadap peralatan jaringan yang memadai. Kemudian serangan logic yang dibiarkan dapat menyebabkan kerusakan fisik secara permanen.
0 Comments